Rabu, Juli 02, 2008

The Silver Ring

Entah kemampuan ini berasal dari mana. Tapi, yang kutahu setiap kali ada kejadian yang tidak diinginkan, Aku selalu melihatnya di mimpiku sebelum orang lain melihatnya. Kejadian ini berulang kali terjadi padaku sejak SMP. Aku pun sebenarnya tidak mau mempunyai bakat aneh semacam ini. Jika bisa, aku ingin menjadi manusia biasa yang tidak akan mengetahui kejadian macam apa yang akan terjadi, kejadian mengerikan macam apa yang akan menimpa orang-orang di sekitarku yang kusayangi.

Kemampuan ini muncul di dalam diriku ini sejak aku duduk di kelas 1 SMP, ketika aku agak frustasi pada diriku ini. Malam itu, aku meronta-ronta dan merasa tidak berguna sebagai seorang manusia. Bagaimana tidak, wajahku biasa saja, otakku lemah, tidak bisa melakukan segala sesuatunya dengan baik, aku tidak pandai bergaul, dan masih banyak lagi masalah-masalah yang ada pada diriku ini. Semuanya itu kuceritakan dengan jelas di dalam doaku. Lalu, aku meminta agar setidaknya ada suatu kelebihan pada diriku ini yang dapat membuat orang lain menerimaku. Memang rasanya permintaan itu dirasa sangat berlebihan. Tapi, ternyata Tuhan benar-benar memberikan anuerah-Nya padaku yang selalu merasa rendah.

Mungkin karena permintaanku itu, kini kemampuan tersebut muncul, kemampuan untuk melihat malapetaka-melapateka yang menimpa orang-orang yang berada di dekatku melalui mimpi. Namun, apa yang dia berikan padaku rasanya terlalu berlebihan. Bahkan jika boleh memilih waktu itu, aku akan menolaknya. Memang semua ini salahku yang tidak mau menerima diriku ini apa adanya.
Semenjak kemampuan aneh ini muncul, setiap kejadian mengerikan yang kulihat dalam mimpiku ini, kuceritakan kepada teman-temanku. Tetapi, tidak ada seorang pun dari mereka yang percaya, bahkan mereka menertawakan ucapan serius yang keluar dari mulutku ini. Kejadian ini terus berulang dan rasanya selalu berputar-putar seperti ini saja. Mereka tidak pernah percaya sekalipun pada setiap ucapanku. Padahal, aku menceritakan hal ini agar mereka dapat menghindari malapetaka yang akan menimpa mereka. “Sungguh jahatnya mereka!” begitu yang selalu ada di dalam hatiku, “bagaimana jika hal ini benar-benar menimpa mereka?!”
Ketertawaan mereka tentang setiap ucapan tentang mimpiku ini mulai berhenti ketika mereka mulai merasa sepertinya setiap ucapanku ini benar-benar terjadi. Seperti, teman sekelasku yang bernama Frezee. Di dalam mimpiku aku melihatnya terbunuh dengan tikaman pisau di perutnya. Memang rasanya tidak mungkin, tetapi ternyata sehari setelah aku menceritakan hal ini, kejadian ini benar-benar terjadi. Mengerikan, bukan?! Frezee benar-benar terbunuh dengan beberapa tikaman pisau di tubuhnya. Ia terbunuh karena mencoba untuk melawan perampok yang masuk ke rumahnya. Bukan hanya itu, masih banyak lagi kejadian aneh lainnya.

Salah satunya, teman dekatku yang bernama Rainy. Aku bermimpi ayahnya mengalami kecelakaan ketika melakukan perjalanan ke Paris untuk berbisnis. Pesawat yang ditumpangi ayahnya mengalami kecelakaan. Kulihat banyak orang yang ketakutan dan meminta-minta tolong. Tapi sayangnya, tidak ada satu pun dari penumpang pesawat itu yang selamat. Mereka terkubur bersama pesawat yang mereka tumpangi itu.
Seperti biasa, setelah melihat malapetaka itu dalam mimpiku, esok paginya sesegera mungkin aku menceritakan hal ini kepada Rainy di sekolah. Terlihat sekali di wajahnya, tanda-tanda bahwa dia tidak mempercayai ucapanku barusan, yang meminta agar ayahnya menghentikan perjalanan bisnisnya ke Paris. Wajahnya tersenyum kecil dan berkata, “Sudah jangan terlalu dipikirkan! Itu cuma mimpi kok! Lagian kayaknya bisnis itu penting banget deh. Jadi kayaknya nggak bisa ditunda lagi.” Hanya dengan senyum kecilnya saja, aku sudah tahu kalau dia tidak percaya padaku. Bahkan aku merasa sepertinya dia ingin tertawa kencang, hanya saja dia merasa tidak enak jika tertawa keras di depanku. Kejadian ini benar-benar terjadi. Seminggu setelah cerita itu sampai di telinganya, datang kabar buruk yang sama dengan ucapanku sbelumnya. Benar-benar sama persis! Mulai dari ayahnya yang meninggal karena kecelakaan pesawat yang ditumpanginya, hingga kabar tentang tidak ada seorang pun yang selamat dalam peristiwa jatuhnya pesawat itu..

Karena kejadian itu semua, mata semua orang menjadi terbelalak. Semua orang yang sebelumnya tidak pernah percaya dan selalu menertawakanku, kini sangat percaya. Kini tidak ada seorang pun yang tidak percaya lagi padaku. Memang itu semua bagus. Tapi sayangnya, karena hal itu mereka kini malah menjauhiku. Tidak ada yang mau berteman denganku lagi karena takut tertimpa hal buruk. Jangankan untuk berteman denganku, mendekatiku saja mereka sepertinya sudah takut sekali.

Hari-hariku kini semakin memburuk. Aku semakin frustasi karena kini tidak ada lagi yang mau berteman denganku. Karena kejadian ini, aku akhirnya pindah sekolah. Aku pindah ke sekolah baru yang jaraknya tidak jauh dari rumahku. Memang sekolahnya tidaklah sebagus sekolahku yang dulu. Tapi, setidaknya lebih baik karena semua orang di sekolah baruku ini menganggapku sama seperti mereka. Mereka tidak menjauhiku. Mungkin karena mereka belum tahu tentang kemampuanku yang mengerikan ini. Karena takut hal yang tidak diinginkan itu terjadi, aku merahasiakan kemampuanku ini pada siapa pun.

Semuanya berjalan seperti kemauanku. Namun, semuanya hanya sebentar saja. Ternyata rahasia tentang diriku sudah terbongkar. Gosip-gosip yang beredar, membuat satu sekolah langsung mengetahui kemampuanku yang selama ini aku rahasiakan. Semua orang membicarakan diriku dan langsung mengetahui alasanku untuk pindah sekolah. Akhirnya sesuatu yang tidak kuinginkan terjadi juga padaku.

Mereka satu persatu yang mengetahui hal ini, mulai menjauhiku. Tapi, masih ada seseorang yang berani berada di dekatku, Drain. Drain tidak pernah mencemooh kemampuanku ini, bahkan hanya dia yang selalu men-support-ku agar tidak down. Dia selalu berada di dekatku, mendengarkan dengan baik setiap kegelisahan dan kesedihanku. Segalanya dia perbuat karena dia sangat menyayangiku. Dia ingin melihatku selalu tertawa bahagia.
Kehadirannya benar-benar merubahku. Kini aku tidak pernah lagi meresahkan kemampuanku ini. Aku dapat berdiri tegak dan merasa tegar. Akhirnya semuanya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kehendakku. Hidup inilah yang kutunggu-tunggu sejak dulu, hidup tenang tanpa ada beban.

Namun, ternyata kegelisahanku selama ini belum selesai. Tiba-tiba mimpi itu muncul kembali. Kuharap yang ada di dalam mimpiku bukan orang yang berada di dekatku. Tapi, oh Tuhan sekarang Drain yang ada di dalam mimpiku. Kulihat dia hampir dibunuh oleh seseorang. Karena gelap orang itu terlihat samar-samar sehingga aku tidak mengetahui siapa dia. Namun, yang kulihat jelas adalah cincin perak berwarna silver yang dipakai di jari tengah tangan kanannya.

Sepertinya cincin itu tidak asing lagi bagiku, rasanya aku pernah melihatnya. Tapi, sudahlah hal itu tidak perlu dipermasalahkan sekarang, yang terpenting sekarang adalah keselamatan Drain. Fiuh, untung saja Drain selamat. Ia berhasil mengelak, tetapi dirinya terluka. Pada tangannya terdapat goresan bekas pisau. Goresannya cukup besar hingga dia agak kehilangan banyak darah.

Aku terbangun dari mimpiku. Mimpi itu jelas sekali. Aku takut hal itu benar-benar terjadi, tetapi semoga saja kali ini salah. Aku segera bersiap-siap untuk berangkat sekolah untuk memastikan kejadian itu tidak benar-benar terjadi pada Drain. Namun, ketika aku mengambil seragamku dari lemari, tiba-tiba ada sebuah benda yang kulihat di kantong bajuku. Benda yang tiba-tiba menarik perhatianku. Sebuah cincin perak berwana silver pemberian Drain.