Jumat, Juni 24, 2011

Kisah Dibalik Cerpen Aga

April 2011

dear diaory, gue lagi dekat sama cowok yang namanya Aga(bukan nama sebenarnya). gue kenal dia dari BBM(yg mau minta pin comment aja), waktu itu sepupu gue nge broadcast-in pin gue dan ada banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak banget cowo yg invite gw (lebay deh, cuma 13 kok) nah salah satunya si aga ini. sejak itu kami jadi sering BBMan, kenalan-kenalan lebih jauh jauh jauh dan jauuuuuuh... eh masuk jurang #canda. nah pas ada acara musik di kampusnya abang gue kami janjian pengen ketemu, tapi.. berhubung rumahnya jauh, gue udh keburu pulang sebelum dia sampai (yahhh) akhirnya kami memutuskan untuk ketemu pas gue pulang les (dijemput getoo, siapa sih yg ga mau?) dan yah akhirnya kami ketemu, ngobrol ngobrol ngobrol dan taulah gue kalo aga ini rumahnya deket ama rumah nenek gue dan tepatnya di sebelah rumah tante gue (bahkan waktu gempa 30 septembar 2009 dulu rumah aga ketiban pagar tante gue yg roboh wkwk) dan lagi dulu waktu pesantren ramadhan (ceile anak pesantren) kami ternyata 1 mesjid. dan begonya, gue temenan ama adeknya si aga (buju buset) sempat suka malah (ade kakak di embat). dan yah begitulah kami PDKT yah sebulanan lah, Aga umurnya 19 kuliah di universitas X jurusan Y (gaje deh) bulan lahir sama dan beda umur kami 3 tahun (gw masi kls 1 SMA nih). PDKT berjalan lancar, kami sering ketemu (aga yg sering jemput sih) pernah jalan keluar kota juga dan yah deket lah pokoknya gue sayang banget deh sama ni aga. nah setelah lumayan lama berhubungan (belum pacaran) yah gue belum tau nih FB dia apa. belum pernah cek jg, iseng sih pengen cek wallnya ada cewe ga ya? tapi dia bilang dia gapake FB. oh ya?

yaudah deh gue cuek aja, bodo amat FB kan cuma dunia maya, yg penting dia deket dah ama gue di dunia nyata hehe, yah sikap masa bodo itu berlangsung ya lumayan lama lah. tapi kadang bikin gw galau juga karena penasaran (ngeeeeeeng --") pdkt berlangsung terus terus dan terus sampai pada akhirnya dia sedikit menjauh dan agak cuekin gue (oh no!) jarang sms, ga pernah nelpon lagi padahal biasnya hampir setiap malam dia nelponin gw, gapernah bbm-in duluan juga. gue makin galau dong! yaudah gue coba cari lagu yang pas buat orang yg lagi galau aja deh (loh?) maka pilihan pertama gue band korea (bukan boyband korea ya. si aga cinta banget ni ama boyband and girlband korea) pilihan gue jatuh pada Nell. tracknya yg Tokyo bikin gue meleleleleleleleleleleh brr. sebelumnya gue udah tau nell juga tapi gue cuma punya lagunya yg entahlah apa judulnya pake bahasa korea dikasih ama Lee Gwon-Shin temen gw asal korea yg kaya maho gitu wkwk. (back to the topic) nah galau gue berlanjut sampai pada akhirnya gue mikir macemmacemmacem, mikir dia udh ada kecengan baru lah, dia ternyata udah punya pacar lah dan bahkan gue mikir jangan2 gue cuma pelarian sementara karena dia udah bosan ama cewenya aja? (hiks)

nah suatu hari gw iseng2 nih cari FB si aga pake accountnya adek sppu gw (bukan sppu yg diatas td) mereka kan udh temenan tuh di FB karena emg waktu pesantren itu 1 mesjid dan temenya adek gw sempat suka sama adek si aga ini (ganteng sih) eh eh waktu gue liat tu FBnya ternyata oh ternyata dia pasang relan sama seorang cewek bernama agi (bukan nama sebenarnya) sejak tahun kemarin (brb nyanyi hancur hatiku...) nah sejak saat itu gue mulai mikir macemmacemmacemmacemacem 100x. gue coba hubungi dia buat nanya ttg stat hubungannya tapi dia bilang dia udah gak pake fb lagi (OH YA?) dan besoknya gue cari dia di contact BBM gw eh hilang. wah gue di remove (aneh ya?) gw diemin aja sih gw gk sms dia telpon atau apa. dan dia pun kayaknya emg gamau hubungi gue dan akhirnya seminggu gada contact datanglah seorang cowok bernama Gael yang pdkt-in gue. pertamanya gue tanggepin dingin sih, tapi ternyata asik juga dan beberapa hari kemudian dia nembak gw (too fast? idk idc) gw terima dong. cowo kece gitu B-) nah beberapa hari setelah gue jadian ama ni Gael, gw coba deh re-invite si aga. gw tanya kenapa gw di remove, eh dia bilang bb nya error dan semua contact ke apus (oh ya?) gw tanya kenapa gk sms atau hubungin gw suruh nginvite lg padahal dia tau semua nomer gue dan dia gabisa jawab (shit!) dan yah akhirnya dia tau kalau gue udah punya pacar dia kasih selamat dan sejak itu kami ga pernah contactan lagi. besoknya gue pun liat dia pasang DP ama cewe yg gue liat di FB dia itu dan bikin status <3AGI . jelas sudah kalau ternyata selama ini gue cuma dijadiin pelarian dan TERIMAKASIH untuk aga yg udah bikin gue hancur banget (cuma beberapa hari karena gue udh punya gael)


oia cerita tentang Gael juga masi ada loh, lebih complicated lagi sampai-sampai gue dikata-katain ama mantanya si gael dan mantan gue juga ikut terlibat dalam kasus ini (sekarang gue udah gak sama gael lagi dan gue ngalah biar dia balik ama mantanya. gw udh di block, diremove dari bbm jg dan ceritanya lebih menyakitkan lagi. tapi gak berkesan hehe) ntar kalo ada waktu gue bakan post cerita gue ama gael ;)


yah intinya satu aja sih, buat kalian para cewe jang terlalu gampang percaya sama makhluk yang namanya cowo :D

Minggu, April 24, 2011

Aga

Namaku Dira, aku duduk di kelas 1 salah satu SMA favorit dikotaku. Aku tidak cantik dan tidak pula pintar, bisa dibilang aku gadis yang biasa-biasa saja dengan postur yang sedikit lebih besar dibanding remaja seusiaku. Karena penampilanku yang tidak terlalu menarik maka tidak banyak pula cowok yang mendekatiku, aku sudah pernah pacaran sih sebelumnya, tapi itu 2 tahun yang lalu ketika aku masih SMP dan pacaran kami ya hanya sebatas sms dan telponan, tapi ya tetap saja sudah lama sekali. Kadang aku merasa iri dengan teman-teman sebayaku yang sering menceritakan tentang kegiatan malam minggu mereka dengan sang pacar. Kadang aku juga terpikir untuk bisa punya pacar seperti mereka, orangtuaku tidak pernah melarang ku untuk punya pacar sih, mereka hanya menetapkan batasan-batasan yang aku punya. Tapi tetap saja tidak ada artinya karena aku sama sekali tidak punya pacar sekarang.
        Sempat timbul keinginanku untuk punya pacar lagi, aku merasa aku tidak jelek-jelek amat, tapi kenapa tidak ada satupun cowok yang mendekatiku saat ini? Entalah, mungkin karena aku tidak pernah terlalu menonjolkan dan menampakan diriku di depan cowok-cowok. Aku curhat tentang keinginanku untuk punya pacar kepada sahabat-sahabatku, Rina, Melda dan Wendy. Rina dan Melda sudah memberikan banyak saran, mulai dari menata ulang rambutku, memperbaiki penampilanku dan merubah cara berpakaianku. Tetapi teteap saja hasilnya nol. Kami menyerah. Tapi tidak dengan Wendy, karena ia merasa belum membantu apa-apa akhirnya ia mencoba mencari banyak ide gila untuk dilakukan. Pertama ia mengatakan ia akan mempromosikan akun jejaring sosialku di akunnya. Berhasil! Banyak cowok yang mendekatiku, tapi entah kenapa aku merasa belum ada yang sreg. Kemudian Wendy pun menyarankanku untuk membuat sebuah akun di situs jejaring sosial lainnya, aku pun berpindah dari situs jejaring sosial yang satu dan yang lainnya setiap saat sampai kutemukan seorang cowok yang sedikit menarik perhatianku, di situs itu ia berstatus lajang alias jomblo.
        Kami berkenalan, bertukar nomor handphone dan akhirnya kami berjanji untuk bertemu. Cowok itu bernama Aga, lengkapnya Agra Prega. Ia 3 tahun lebih tua dariku dan kini sedang menekuni program studi S1 di salah satu universitas favorit di kotaku. Penampilannya tidak terlalu menarik, tapi ia punya senyum yang khas dan memikat. Kami berjanji untuk bertemu di acara festival musik yang diadakan oleh universitas kakakku. Awalnya memang aku malu-malu, tapi Aga sangat supel dan dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengaku walau umurnya lebih tua dariku. Obrolan kami mengalir seru sampai-sampai kami lupa waktu dan aku bisa menyesuaikan diri dengannya. Aga sangat baik, dia sering mengajakku jalan, makan, nonton, dan juga sering menjemputku pulang sekolah dan pulang les. Aku sangat berharap Aga dapat menjadi pacarku, sahabat-sahabatku juga mengatakan jika cowok sudah bersikap begitu cepat atau lambat dia pasti akan menyatakan perasaannya. Yah, aku hanya bisa berharap. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat situs jejaring sosial tampat aku dan Aga bertemu, karena kupikir aku sudah menemukan cowok yang pas untukku.
        Hubungan kami terus berlanjut, aku semakin sering bertemu Aga, saling balas SMS setiap waktu, dan ia pun sering menelpon sebelum tidur untuk mengucapkan selamat tidur padaku. Aku sangat terkesan, tidak heran aku amat menyukainya, dan aku pun berharap dia begitu. 2 minggu kami berhubungan dengan lancer tanpa pernah terputus komunikasi sudah cukup meyakinkan ku untuk memberikan hatiku padanya, kupikir 2 minggu cukup untukku dan untuknya melalui proses pendekatan, tapi sepertinya itu tidak cukup bagi Aga. Aku terus menunggu hingga dia menyatakan cintanya padaku.
        Seminggu sudah kutunggu Aga untuk menyatakan cintanya, tapi tak sedikitpun ku dengar kata pernyataan cinta darinya. Aku pun mulai memberanikan diri untuk bertanya, dan jawabannya hanya “tunggulah dulu sampai aku benar-benar yakin dan siap”. Aku pun tidak berani bertanya lebih jauh. Tapi aku mulai bertanya-tanya apa 3 minggu tidak cukup baginya untuk mengenalku? Baiklah, aku pun terus menunggunya seminggu lagi, dan ini telah memasuki minggu ke 4 proses pendekatan kami. Satu hal yang mengherankan, semakin hari ia semakin jarang menghubungiku, sudah jarang sms, sudah jarang telpon, dan sudah jarang bertemu. Ia pun beralasan ia sedang menghadapi Ujian Tengah Semester di kampusnya, dan ujian itu berlangsung selama 10 hari. Ia meminta pengertianku dan memintaku untuk menunggunya hingga ujiannya selesai “Kalo ujianku udah kelar, aku janji bakal datengin kamu” begitulah janjinya. Aku tidak tahu harus bagaimana, aku sangat menginginkannya, apa aku masih harus menunggu lebih lama? dan bodohnya aku mengatakan “Baiklah!”
        Ujian Tengah Semesternya pun berakhir, aku berharap ia menepati janjinya perihal akan menemuiku secepatnya. Aku mencoba mengubunginya dan ia berkata ia akan mengabariku segara, aku terus menunggu hingga 5 hari pun berlalu tanpa komunikasi sedikitpun, aku terus bertanya-tanya dalam hati “Ada apa dengan Aga?” tidak sedikitpun aku dapatakan jawabannya, aku berusaha menghubunginya, tetapi sms ku tak pernah dibalasnya, telponku juga tidak pernah diangkatnya. Aku bingung, tidak tahu harus bagaimana, aku pun mulai mempertanyakan kemana janji yang ia ucapkan dulu padaku sebelum menghadapi ujian? Tak pernah sedikitpun kudapatkan kabar dari Aga. Aku kecewa, tapi jauh dalam lubuk hatiku aku masih tetap mengharapkan Aga.
        Aku mencoba berpikir bagaimana cara untuk menghubunginya, dan akhirnya aku mencoba membuka dan memeriksa akun Aga di jejaring sosial tempat kami bertemu dulu. Aku shock! Aku melihat status hubungannya dan aku menemukan nama seorang cewek tertera disana.

AGRA PREGA KINI BERPACARAN DENGAN SONYA MECU

Begitulah kira-kira kalimat yang bisa kubaca dari halaman akun Aga pada jejaring sosial tersebut, dan mereka sudah berpacaran sejak 2 minggu yang lalu. Lihat betapa bodohnya aku ditipu seperti ini? Hatiku hancur lebur, penantianku atas cinta tulus dari Aga kini pupus sudah seperti ditiup angin, 1 bulan lebih aku menunggu dan berharap akan angan yang sia-sia. Aku terasa begitu hancur, entah kenapa. Aku sama sekali tidak berani lagi menghubungi Aga, Wendy yang memberikan jalan untuk mengenal Aga pun merasa bersalah. Ia selalu memaki Aga, sahabat-sahabatku yang lain juga membenci Aga. Kami menyesalkan kenapa Aga tidak pernah memberi tahu kalau ia sudah mememilih cewek lain? Sebegitu pengecutnya kah ia sampai-sampai ia berani member janji-janji palsu padaku dan terus membuatku mengharapkannya. Tidakkah ia tahu itu terasa amat sakit untukku?
        Kejadian ini memang menghancurkan hatiku dan membuatku susah untuk mempercai makhluk yang bernama lelaki lagi, sebulan tidak cukup bagiku untuk memulihkan hatiku pasca penghancuran angan-angan yang dilakukan oleh Aga. Tapi aku tidak menyerah, aku yakin suatu hari nanti pasti akan ada satu cowok yang benar-benar pas untukku dan bisa menyayangiku dengan tulus dan tidak akan mengecewakanku seperti yang Aga lakukan. Pasti! Dan aku yakin begitu.

Selasa, November 23, 2010

Namaku


Hey, namaku Dicky Dwi Septian nama yang bagus bukan? Begitu pula menurutku sampai beberapa minggu yang lalu, saat dengan tidak sengaja temanku mengatakan tentang keanehan namaku. Sebelumnya belum ada yang pernah protes mengenai namaku, mulai dari TK sampai SMP belum ada seorang pun yang menyadari tentang keanehan dari namaku namun kejadian beberapa minggu yang lalu benar-benar membuatku ingin mengganti nama ini.
Kejadian itu bermula saat salah satu teman cewekku yang hobi chatting memnyapaku di kelas
“Eh dicky, lagi ngapain?” sapanya padaku.
“ga ada, ni lagi bikin peer, lo?” sahutku cuek.
“lagi ga ada kerjaan nih, muter-muter aja. Itu peer apa dick? Peer penting? Ehh.. dick?”
“ngga penting kok, eh kenapa?”
“eh ga, ga kenapa-kenapa tuh. Hahahammft..” dia membekap mulutnya menahan tawa, entah apa yang lucu.
“loh lo kenapa?” aku heran
“nama lo lucu ya?? Huahaha” meledaklah ketawanya, aku pun semakin bingung.
“lo kenapa sih? Apanya yang lucu?” aku masih tidak mengerti
“itu.. nama lo.. dicky.. DICKy!!” Dia menjelasnya intonasi pada kata-kata dick dan meledaklah tawanya sekali lagi.
Aku masih berpikir.. berpikir.. dan... astaga! Dia benar namaku mengandung makna yang lain. Aku pun ikut tertawa. (FYI buat yang gatau arti dick, dick itu adalah bahasa inggris dari ‘maaf’ alat reproduksi pria. Haha)
“haha bener, bener.. haha dasar lo otak mesum!”
Diapun hanya tertawa dan berlalu.


Beberapa hari kemudian..
“eh temen-temen kalo windy artinya ber-angin yah?? Kalo rainy artinya berhujan yah..” temanku yang waktu itu tiba-tiba nyeletuk di tengah jam pelajaran kosong.
“iya nah terus kenapa?” sahut salah satu temanku
“naaaah kalo dicky artinya apa??” dia pun memasang tampang polos dengan menekankan intonasi dick tadi
“huahahahahahaa…. Hahahahah gila lo! Hahahahaha” meledaklah tawa sebagian anak-anak dikelasku. Sebagaian yang ga tau artinya sih diam aja.
“eh emang artinya apa?” Tanya salah seorang temanku yang benar-benar tidak tahu artinya
“itu artinya ber-“anu” dong!! Hahahaha” terdengar sahutan kompak dari beberapa orang.
Aku hanya ikut tersenyum dan tertawa, tapi sejak kejadian itu namaku selalu dijadikan bahan ledekan oleh teman-teman sampai berminggu-minggu, sampai akhirnya aku kesal sendiri. Memang sih maksud mereka bercanda, tapi kadang aku merasa jengah juga karena memang arti dari namaku sendiri bermakna lain. Sampai pada suatu hari…
“ma kenapa sih nama aku dicky?” curhatku ke mama dengan tampang kesal.
“loh emangnya kenapa? Apa yang salah dari nama dicky?” mama terlihat bingung.
“ya salah sih engga ma, aneh aja…”
“aneh kenapa memangnya?”
“masa ya ma, nama aku jadi ledekan teman-teman sekelas”
“loh kenapa bisa begitu?”
Aku pun menceritakan kronologi semua kejadianya kepada mama dan mama hanya tersenyum, tidak memberikan komentar apa-apa. Aku pun mulai berfikiran negatif, apa memang mama dulunya cewe yang freak yang ketagihan sama hal-hal aneh sehingga memberikanku nama yang aneh ini.
Semakin hari gurauan temanku semakin menjadi saja, ledekan mereka udah ga lucu lagi! Cukup deh. ‘nama gue kok mereka yang sewot’ sampai pada suatu hari ada temanku yang nyeletuk gini
“eh dick, nama lo aneh banget ya, nyokap lo dulu apaan sih? Kok ngasih nama lo aneh gitu”
“eh jaga mulut lo ya! Candaan lo udah basi tau! Gue ga suka! Nama gue kok lo yang sewot sih, repot amat! Sana lo!” bentakku yang sudah panas, gimana ga panas dia pake bawa-bawa mama, kelewatan gak sih?
Dia pun terdiam dan suasana kelas hening, aku yang emosi langsung berlari keluar kelas dan membanting pintu. Aku ke kantin dan melamun…
Ah seandainya saja ga ada yang memperhatikan namaku waktu itu.. ah bukan.. seandainya saja namaku bukan dicky, pasti kejadian ini tidak akan terjadi. Sebelumnya aku ga pernah marah-marah di kelas, tapi untuk kasus kali ini mereka sudah kelewatan. Apa aku harus ganti nama? Ah.. entahlah…
Sampai dirumah aku membanting pintu kamar dan berbaring memikirkan semua yang terjadi disekolah tadi.. benar-beanr ingin ganti nama rasanya! Sebaiknya aku konsultasikan ini pada mama. Nama Edward mungkin keren, haha (ngaco)

“ma, mungkin ga kalo aku ganti nama?” aku curhat lagi sama mama.
“loh kenapa? Masih masalah yang kemarin-kemarin juga?”
“iya ma.. tadi teman aku ngeledeknya udah keterlaluan, masa pake bawa-bawa mama segala. Kan aku jadi kesal”
“memang mereka bilang apa?” mama terlihat sedikit tertarik untuk membicarakan ini
“dia bilang gini loh ma.. eh dick, nama lo aneh banget ya, nyokap lo dulu apaan sih? Kok ngasih nama lo aneh gitu”
“serius dia bilang gitu? Wah kurang ajar sekali ya anaknya” mama tersenyum
“iya kurang ajar, pantas aja kan aku emosi gini”
“terus kamu jawab apa?”
“ya aku diemin aja, keluar kelas, banting pintu..”
“begitu? Caramu itu salah”
“loh kok gitu ma? Jadi aku harus ganti nama gitu?”
“bukan begitu maksud mama, yah kamu sebaiknya jelaskan pada mereka apa arti dari namamu yang sebenarnya, mungkin dengan gitu mereka gak aneh-aneh lagi”
“loh emang arti nama aku yang sebenarnya apa ma?”
“mama belum kasih tau kamu?”
“belum tuh..” aku mencoba mengingat-ngingat
“nah begini… “ mama menerawang jauh mengingat masa lalu mungkin.
“dulu, mama sama papa ketemu waktu nonton pertandingan sepak bola. Nah kebetulan team sepak bola favorit mama dan papa itu sama. Salah satu pemain handal di tim itu bernama dicky, pas kami kenalan, ngobrol, tiba-tiba si dicky tadi mencetak gol yang membuat semua orang histeris, nah setelah beberapa tahun pacaran mama nikah sama papa, waktu itu senang deh bisa punya anak laki-laki. Tapi sayangnya kami belum mempersiapkan anma untuk kamu, rencana sih pas kandungan sudah berumur 9bulan baru kami rencana kan. Tapi mau bagaimana lagi, baru bulan ke-8 kamu sudah minta keluar. Yah jadi kami benar-benar bingung ingin menamaimu apa, tiba-tiba kami teringat pemain bola handal  . dan akhirnya kami menamai kamu dengan nama yang sama, jadi sebenarnya namamu itu adalah salah satu kenangan kami. Jika mengingat namamu kami jadi ingat masa indah kami saat pertama bertemu” mata mama tampak berkaca-kaca
Aku pun tertegun, jadi namaku adalah sesuatu yang indah bagi mama dan papa. Ah aku salah jika ingin minta ganti nama, aku harus minta maaf.
“oh gitu.. maaf ya ma kalau aku minta ganti nama. Kalau memang nama ini indah buat mama dan papa aku juga akan menganggap nama ini indah kok” aku pun tersenyum dengan tulus
“nah sekarang kamu ngerti kan, mulai besok kamu jelaskan apda teman-temanmu dan jangan marah-marah pada mereka, kalau bisa diamkan saja”
“iya ma. Makasih ya ma”
“iya sayang”

Ah berat memang memiliki nama yang aneh dan bermakna lain seperti ini, tapi aku bisa apa, jika ini nama yang bermakna bagi mama aku akan mencintai nama ini mulai sekarang dan tidak akan meladeni ocehan teman-teman di kelas. Aku akan mencintai nama yang kumiliki dan tidak akan pernah protes lagi. Makasih ya ma udah kasih aku nama ini, aku janji gak akan pernah nyesal dan minta ganti nama lagi. NAMAKU ADALAH MILIKKU YANG PALING BERHARGA :D

Senin, November 15, 2010

the stories of aoedieta (chapter 1)

The Stories of aoedieta
Chapter 1

aoedieta POV

 Pagi itu aku terbangun dari tidurku , hoaaaamm…. Dingin sekali pagi ini . Pintu kamarku terbuka , terlihat ibu sudah rapi dengan dandanannya yang keren

“loh ibu mau kemana ? rapi amat” ledekku .

“kamu ini bagaimana , bukannya hari ini hari kepindahanmu ? kamu belum bersiap-siap ? astaga!”



Aku terbengong kaget , mulai berpikir … berpikir … dan … 

“OMG!! Benar! Hari ini! Aduh bagaimana ini ? aku belum bersiap sama sekali!!”

“Yasudah cepat mandi sana!” ibu memutar bola matanya.



Aku bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi . Mandi secepat yang aku bisa , sikat gigi , dan foilaa… tak sampai 3 menit aku sudah selesai mandi.
Setelah selesai bersiap-siap dan merasa cukup rapi, aku pun menyeret koper kecilku dan memindahkan hampir sebagian isi lemariku kedalamnya . 


Aku masih punya waktu kira-kira 3 jam lagi sebelum keberangkatan , tapi masih ada banyak hal yang harus aku lakukan sebelum keberangkatan. Sedih juga kalau mengingat ini hari terakhirku berada di rumah ini , hari terakhir tinggal bersama ibu , ayah dan adikku tercinta.
Aku pasti akan sangat merindukan suasana rumah ini , adikku yang jahil , ibu yang cerewet dan ayah yang sabar . rumah yang sempurna.


Tapi apa yang bisa aku perbuat? Di Negara ini semua warga Negara yang telah berumur 17 tahun harus hidup sendiri di kota yang berbeda dari orangtua dan keluarganya. Dan aku baru saja berulang tahun yang ke-17 3 hari yang lalu . itu berarti aku dengan terpaksa harus pindah ke kota yang jauh dari rumah dan pindah dari sekolah tempat aku menuntu ilmu sejak 10 tahun yang lalu, berpisah dengan teman-temanku yang juga bernasib sama denganku.


Penentuan kota kepindahan ini tidak bisa diatur karena sudah ditentukan oleh pemerintah ketika mengurus kartu kependudukan. Tenggat waktu yang diberikan hanya seminggu setelah berumur 17 tahun jika melewati tenggat waktu akan dikenakan sanksi. Entah kali ini bisa dibilang beruntung atau buntung, kartu kependudukanku selesai hanya dalam waktu 2 hari (yang mana pada normalnya selesai sekitar 5 hari) , kepengurusannya akan dilaksanakan hari ini. Ya hari ini, hari dimana kehidupan baruku akan dimulai entah di kota mana…

(bersambung)

Rabu, November 10, 2010

Balik lagi ♪

Salam semuaaaa...
♥♥♥ 

Saya penulis blog ini (Yolanda Audita Mediani) balik lagi pengen ngisi ini blog. hahaha..
berhubung lagi buntu ide jadi cerpen-cerpen terbaru saya di pending dulu yaaaa ♫

mudah-mudahan dalam waktu dekat akan ada cerpen sekuel yang akan saya post, untuk cerpen Rasa Itu lain kali saya sambung. karena saya menulisnya 2 TAHUN YANG LALU, jadi yaah udah gak inget lagi deh tema dari cerpen itu apa. haha..

yaudah Nantikan aja ya debut besar saya dalam cerpen sekuel Story Of Aoedieta ( yang insya Allah akan saya postingkan akhir bulan ini, kalo ada kesempatan saya bikin yang N.C version juga deh :X )

take care all ~~ ♫